Halo semua, terutama para pria.
Posting saya kali ini mungkin bukan pengalaman saya tapi lebih mengenai pendapat saya, yaitu tentang pendapat saya mengenai jimat (siji-sijine sing dirumat) cowok yang terkenal dengan nama "Penis" :)
Karena kesibukan saya, saya sempat masuk rumah sakit karena thypus selama kurang lebih 5 hari. Ketika saya sakit, ada 2 teman pria yang berkunjung. Kedua teman saya ini sangat dekat dengan saya dan istri. Saat itu istri tidak ada dan saya dirawat diruangan vip - otomatis hanya ada 1 bed di kamar itu. Jadi kami bebas untuk ngobrol. Lama2 obrolan kami pun makin seru sampai kami membicarakan tentang penis. Saat itu kami berbicara mengenai pentingnya ukuran penis seorang pria. Karena ingat akan diskusi saat itu maka saya menulis posting ini.
Ingat, yang terpenting dari penis adalah dia bisa berfungsi dengan tepat. Saya asumsikan anda semua mampu cukup lama dalam menjaga ereksi anda selama berhubungan dan penis bisa "keras" sesuai kebutuhan. Selanjutnya kita hanya membahas ukuran penis saja.
Ukuran penis memang sangat penting. Menurut saya, amat sangat penting malah dalam pernananya sebagai alat sex. Dari beberapa wanita yang pernah dekat dengan saya (termasuk istri saya) mereka berpendapat bahwa penis yang tebal dan panjang itu selalu lebih menarik secara visual. Istri bahkan pernah bilang apabila dia melihat penis yang tebal dan panjang (besar), dia selalu gemas dan ingin segera mengelus-elus dan menghisapnya.
Tapi ada faktor lain yang juga tak kalah penting secara visual. Tingkat kekerasan penis itu. Penis yang besar dan tampak keras (kokoh) dengan urat (biasanya di sisi samping dan bawah) yang besar membuat wanita jadi "gemas". (any comment ibu2?).
Apakah faktor2 di atas itu mutlak. Tidak - kecuali anda seorang gigolo (maaf, saya membahas penis dalam konteks bapak2/suami di sini - ok, om2/mas2 juga masuk) dimana sex bisa dilakukan tanpa "cinta" atau "sayang". Bila anda berhubungan sex dengan wanita yang dekat dengan anda (istri/pacar/kekasih) faktor "pribadi" dan "teknik" anda lebih penting.
Percaya atau tidak, kita bisa bikin orgasme wanita menggunakan lidah kita (luar biasa capek sih kalau menggunakan lidah mulai awal sampai dia orgasme) atau dengan jari kita yang tentu saja bagi sebagian besar orang kedua organ itu pasti jauh lebih kecil dibanding penis.
Ukuran penis normal orang indonesia katanya antara 10 - 18 cm. Penis saya sendiri sepanjang 14 cm dengan ketebalan biasa saja. Tapi saya pernah punya teman (benar2 orang indonesia - jawa) dengan panjang penis sampai 22 cm, besar sekali menurut saya (pengen juga sih.. ).
Selama ini dengan ukuran penis saya, 90% sex yang saya lakukan saya selalu bisa membuat pasangan saya orgasme. Bagaimana dengan 10% nya? Ada banyak faktor kenapa pasangan kita tidak orgasme, antara lain (saya akan coba bahas satu-satu):
1. Kita tidak cukup lama.
Ya, kadang-kadang meskipun dalam kondisi tubuh normal kita bisa mengalami orgasme yang terlalu cepat dari pada biasanya. Pertama kali saya berhubungan badan, saya mengalaminya. Setelah 1 bulan saya tidak bersetubuh, kemudian karena terlalu menggebu-gebu sering saya keluar lebih dulu. Kalau alasannya nafsu yang menggebu seperti ini, biasanya istri bisa mengerti dan setelah keluar dan beristirahat sebentar penis saya bisa segera memulai ronde kedua. Di ronde ini saya selalu berhasil membuat istri KO (karena saya sendiri sudah lebih tenang sehingga bisa merangsang istri dengan cukup).
2. Pasangan kurang terangsang.
Logis, bila pasangan kita kurang terangsang maka dia akan lebih sulit orgasme. Pernah karena capeknya istri saya kesulitan untuk on. Vagina dia pun cenderung kering. Akhirnya saya pun menggunakan pelumas untuk melakukannya. Bila dalam kondisi seperti ini, sehebat apapun penis anda sulit bagi pasangan untuk orgasme. Penis yang besar malah hanya akan membuat dia kesakitan.
Dalam kondisi tubuh normal (tanpa menggunakan obat kuat, dsb), bila istri sedang horny karena suatu hal sehingga sebelum berhubungan badan vagina dia sudah sangat basah, sangat mudah membuat dia orgasme. Bahkan kadangkala dia bisa mengalami orgasme lebih dari satu kali (dengan dungunya, saya kadang merasa "hebat & perkasa" he he he).
3. Pasangan kurang bisa berkonsentrasi.
Waktu saya pacaran dengan Mita (baca cerita tentang Mita di postingan saya lainnya), kami sering melakukan sex cepat di kantor. Mita tipikal wanita yang cepat horny. Kadang saya hanya mengajaknya chatting jorok via Yahoo Messenger, dia pun segera naik ke lantai saya dan minta jatah. Tetapi, ketika kondisi tidak memungkinkan, meskipun kami berdua sedang horny kami tidak bisa melakukannya karena kondisi lingkungan yang mengganggu konsentrasi kami. Saat itu Mita datang ke kantor saya dan meminta jatah. Dia sudah melepas celana dalam dia dan langsung saja kami melakukannya. Ditengah kesibukan kami, tahu2 customer Mita menghubungi dan memberi tahu bahwa Mita gagal memenangkan tender yang dia incar. Akhirnya hanya saya saja yang orgasme karena saya tidak pusing masalah tender :)
4. Mood pasangan.
Saya rasa untuk masalah ini udah jelas. Sebaiknya anda mengatur mood pasangan anda dulu sebelum mengajaknya berhubungan badan. Persiapkan diri anda. Saya ada pengalaman lucu dengan istri. Saat itu saya dan teman kantor mengadakan pesta bujang dengan teman kantor sampai pagi. Sebagian besar sudah mabuk. Ada wanita partner kantor yang ikut. Karena kondisi memungkinkan saya pun mengajaknya tidur. Pagi hari tanpa membersihkan badan saya langsung pulang. Tanpa saya duga, istri di rumah sedang horny. Tanpa aba-aba apapun dia langsung menubruk saya dan menelanjangi saya. Dia bermaksud mengulum penis saya, tetapi rupanya aroma vagina teman saya masih tertinggal di sana. Mood istri langsung hilang. Dia langsung berubah dari mode horny ke mode marah :(
5. Kita sendiri menginginkannya.
Kadang saat mau berangkat kerja saya ingin melakukan fast sex. Kadang istri sering mengatakan "Keluarkan aja pa, gak usah nunggu aku" di saat dia sendiri buru2. Biasanya saya langsung sibuk mengejar orgasme saya sendiri dan memang, akhirnya hanya saya yang orgasme. Saya sendiri belum pernah menghitung selisih waktunya dibandingkan kalau saya meluangkan waktu untuk merangsang cukup sehingga kami bisa orgasme bareng.
6. Kita bercinta dengan orang yang salah.
Ini benar2 bisa terjadi. Saya sendiri belum pernah mengalaminya. Tapi di dalam diskusi dengan teman2 saya ketika saya sakit, salah satu teman mengatakannya. Dia bilang kita akan tahu ketika mengalaminya. Usul dia tinggalkan saja wanita itu. duh...
Lalu kapankah anda memerlukan penis besar? Menurut saya adalah ketika:
1. Anda ikut pesta bugil.
Pernah ikut nude party?. Di pesta seperti itu anda perlu membanding2kan "otot" anda dengan sesama pria. Bodoh memang.
2. Anda bercinta dengan wanita dengan vagina yang "longgar" :)
Oops. Anda mengalaminya? kasihan wanita itu.
3. Anda ikut lomba gede2-an penis.
No comment.
4. Pasangan anda menuntutnya.
Salah satu teman pembaca mengirimkan email. Dia mengeluh masalah pasangannya yang sering bercerita kalau dia terobsesi dengan penis besar. Sobat, lakukan pendekatan dan komunikasi. Jangan menyerah!.
Jadi, kalau penis saya kecil apa yang harus saya lakukan?
1. Jangan ke mak errot.
Saya tidak percaya hal-hal seperti ini. Kesehatan anda secara keseluruhan tetap lebih penting.
2. Percaya dirilah.
That's it! Percaya diri. Atur hidup anda, jangan biarkan penis anda mengatur anda. Pastikan kepala anda yang di atas (benar2 kepala anda) yang mengontrol, bukan kepala bawah :)
3. Kalau umur anda di bawah 18 tahun, saya rasa ada hormon suntik yang bisa membantu anda.
Ingat, informasi ini bukan dari ahlinya.. jadi silahkan anda hubungi dokter yang lebih mengerti. Saya hanya pernah membaca di salah satu majalah dewasa pria di Indonesia.
4. Jadilah orang yang sehat dan kaya.
Buat diri anda bahagia, menarik, wangi dan segar. Oh iya, kadang jadi lebih "kaya" juga penting. Kalau ada wanita tahu anda menderita TBC, pasti dia enggan anda ajak tidur meskipun penis anda besar :) Segera ke dokter check up dan jadilah sehat.
@Artikel ini adalah asli dari pengalaman pribadi saya dan istri. Silahkan diambil tetapi sertakan URL ini sebagai sumbernya.
Saturday, September 29, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Kalau penisnya kecil banget sampe pasangan gak bisa puas gimana donk, om?
Post a Comment