Lho.. apa maksudnya? Kenapa saya menulis efek cerita porno? bukankah berarti saya menulis efek negatif dari blog saya dong? eitss jangan salah, blog saya bukan cerita porno.. he he he.
Saya bermaksud menceritakan efek negatif bukan hanya dari cerita porno, tapi juga materi2 porno yang lain terutama bagi kita yang belum cukup dewasa. Dewasa di sini bukan berarti masalah umur, tapi bener2 masalah mental yang susah dideskripsikan. Pendapat saya ini berdasar pengalaman pribadi.. yupe, saya pernah menjadi korban efek negatif dari pornografi yang saya nikmati dulu. Waktu itu saya masih di umur2 sekitar SMA sampai dengan kuliah. Tentu saja, umur saya sudah di atas 17 tahun.
Saya suka sekali menyimpan materi2 porno di dalam laptop saya.. mulai gambar porno, cerita porno sampai video2. Sejak dulu sampai sekarang, saya typical orang yang sangat menyukai cerita porno. Entah mengapa, saya lebih menikmati cerita porno sambil ber-onani daripada melihat gambar/video porno. Saya ingat dulu saya sampai membuat sebuah aplikasi kecil untuk mirror website cerita2 porno yang berjalan di unix (Linux) karena satu2 komputer dengan bandwidth besar dan tidak pernah mati adalah QMail server di kampus saya yang berOS linux Debian. Saat itu saya belum tahu (atau mungkin memang belum ada) wget. Situs2 yang biasa saya mirror antara lain 17tahun.com, cerita cerita seru, samzara, dll. Entah bagaimana kabar mereka sekarang :)
Gara2 itu semua.. I was sick.. yah, kalau saya pikir baik2 I was sick. Efek yang terjadi pada saya adalah saya jadi memandang rendah perempuan. Setiap saya berpacaran, yang ada dipikiran saya setiap kali wanita2 itu "bertingkah - jual mahal, ingin diperhatikan, dll" saya selalu berpikir.. "alahhh.. paling2 kamu juga suka ama burung gw". Gila kan?
Saya tidak bisa melihat hubungan pria-wanita dengan baik. Selalu cenderung mengarah ke seks yang negatif. Setiap saya melihat wanita teman2 saya, saya selalu bertanya dalam hati "did you have sex last night?", "are you satisfied with you sex life?", dan membayangkan mereka melakukan blowjob atau entertain saya secara seksual. Wanita cantik, terutama yang berkulit putih selalu membuat saya tertarik secara "negatif-sexual". Saya tidak tahu apakah saya terlalu keras ke saya sendiri padahal mayoritas pria seperti itu :)
Dalam sehari, saya bisa (dan biasa) melakukan onani minimal 2 kali. Lebih gila lagi, saya menyemprotkan sperma saya ke tembok kamar kos.. jadinya ketika mau pindah keluar dari kos, saya harus beli satu kaleng cat untuk menutupi bekasnya - yang ternyata tidak bisa hilang dengan hanya dilap kain basah saja :(
Ketika saya dapat pacar baru, sex adalah yang ada di kepala saya. Seakan2 kata2 "SEX" selalu ada di mana2. Saya beruntung, saya diberi anugrah sebagai orang yang "BAIK" sehingga saya bisa kontrol semua hasrat saya sehingga tidak sampai merusak diri saya. Saya hanya bercinta dengan pacar2 saya, dan mupeng (muka pengen - salah satu attitude yang mengarah pada ke-mesuman) bisa saya kontrol sehingga tidak merusak hubungan saya dengan teman2 laku/perempuan dan pacar saya.
Saya pernah memiliki pacar yang sangat wild. Bisa dikatakan dia bisa menyamai saya dalam hasrat sexual. Setiap kali saya kerumahnya, begitu menutup pintu depan dia mengharuskan saya melepas semua baju saya. Begitupun dia akan langsung telanjang. Kami pun pasti melakukan semua aktifitas di rumahnya sambil bertelanjang. Kadang diselingi dengan hubungan sex juga. Bisa dikatakan bila seharian saya dirumahnya, pasti paling tidak kami bisa mendapatkan sekitar 4-5 kali orgasme. Bukan karen coitus saja, bisa karena oral sex, handjob, dll. Bahkan kadang ketika dalam perjalanan kami bisa saja melakukan hubungan badan ketika horny. Setelah saya putus sampai kira 2 tahun sesudahnya, kami masih sering melakukannya karena dia dan saya juga membutuhkan pelampiasan bukan hanya sex, tapi juga fantasi kami.
Apa jadinya kalau yang mengalami "sickness" ini tidak cukup memiliki penyaluran.. saya rasa memungkinkan sekali bila akan terjadi pemerkosaan, pelecehan sexual ataupun penyaluran sex ke wanita tuna susila. OK, saya pernah date dengan seorang wanita tuna susila, tapi saya sendiri tidak membenarkannya. That was a mistake. I don't know why.. I just don't like it.. I hate it. Itu seperti sudah keluar dari batasan norma2 saya.
Kemarin saya dapat email dari seorang yang ternyata baru berumur 19 tahun. Dia membaca situs saya dan sangat penasaran ingin chat dengan saya. Pria muda ini berada di singapura. Untung saya pria sehingga dia tidak terlalu berhasrat untuk date dengan saya. Dia bercerita bahwa dia pernah merasa sangat terobsesi dengan tulisan seorang wanita tentang kehidupan sexnya. Menurut dia blog saya tidak ada apa2nya dibanding blog wanita tersebut (hmmm.. jadi penasaran saya). Dia bahkan membaca postingan2 blog itu berulang-ulang dan menjadikannya sebagai bahan onani. Bahkan saking kangennya, dia sampai bolos sekolah untuk pulang dan melakukan onani dengan membayangkan wajah fiktif penulis blog tersebut. OK, saya pernah juga melakukannya, tapi sampai bolos sekolah.. you must be kidding me :) Saya tanyakan semua yang pernah saya rasakan dan benar, dia mengalaminya. Bahkan dia selalu menganggap wanita adalah object yang selalu bisa dia pakai. Ketika dia bertengkar dengan teman wanitanya.. dia akan secara otomatis menggunakan kata2 pelecehan seksual. Apabila dia bertemu dengan wanita "jelek" - saat itu dia menggambarkan salah satu guru sekolah dia ada yang jelek dan jahatnya minta ampun, bertubuh tambun, pendek, bermata sangat sipit dan selalu memakai stocking - dia langsung akan berpikir "kasihan nih orang, pasti bertahun-tahun vaginanya tidak pernah dipakai selain kencing saja", "ok, mungkin dipakai tapi bukan oleh penis beneran", dan lain-lain.. dan lain-lain.. yang membuat saya terheran2 dan agak "jijik". Padahal dia baru 19 tahun.. bagaimana mungkin dia bisa menjadi sedemikian "sick".. lebih sick daripada saya dulu.
Ketika saya tanya bagaimana pandangan dia tentang wanita? dia selalu menjawab..
"Bigger dick makes them happier".
"Ha??", kemudian saya tanya lagi bagaimana pendapat dia tentang ibunya, bukankah dia juga wanita.
"OK, my mom is one exception. She is out of scope. I don't want to discuss it. Jangan ngomongin my mom deh..". Jawabnya.
OK, paling tidak dia masih menghormati ibunya.
"Bigger dick makes them happier, ya? so how is yours? can you make them happy?", lanjut saya.
"I don't know. One of my friend's dick is bigger than mine, but I think I still can make one of them happy with it :)" jawab dia.
Dasar ...
"Once, I slept with my friend. She always compared my dick with his ex-boyfriend dick.. damn.. that made me stress for almost a week".
See... banyak sekali materi porno di luar saya yang memberikan perspektif salah, salah satunya mengenai penis, vagina, dan bahkan tentang sex itu sendiri dan saya rasa masih banyak perspektif salah lain :)
Bagaimana saya sekarang? Apa pandangan saya terhadap materi2 porno? Menurut saya, memang tujuan materi2 itu untuk mengundang birahi tapi kita harus mengkonsumsinya dengan porsi yang tepat. Sekarang saya bisa mengakses berbagai macam materi porno, tapi yang pasti, saya tidak akan "sick" lagi karena materi2 porno itu. Saya bisa menggunakan materi2 itu sebagai motivasi, hiburan atau bumbu dalam kehidupan saya. Saya dan istri sering bercerita tentang seks bahkan kadang membuat video kami berdua atau memutar DVD berisi adegan porno dengan bintang artis kesayangan untuk tambahan penikmat bercinta.. saya rasa beberapa dari anda juga melakukannya :D
Apapun itu, selalu gunakan dengan tepat.. maka akan memberi manfaat bagi anda termasuk porn.
Monday, January 7, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
gue juga pernah ngalamin seperti itu. Vcd bokep gue setumpuk. dan gue pacaran, dan sering sekali gituan sama cew2 gue. tapi gue kira cew kita juga butuh gituan kok. jadi nggak masalah kok.
WHY NOT?
Sepertinya teman anda yang dari singapura itu terlalu banyak makan nasi goreng kambing :) karena daging kambing lebih berbahaya di goreng daripada dibakar seperti sate...
ngga nyambung ya pak? ya maab
Post a Comment